Inseminasi

Setelah hampir 2th menikah, dan belum dapat rejeki buah hati tak membuat saya dan suami frustasi atau menyerah begitu saja.
Menjadi pengalaman yang mungkin tidak semua orang merasakannya. Ya, program hamil dokter spesialis kandungan saya ikuti setelah saya menikah di tahun 2013 dan diketahui bahwa saya PCOS (info mengenai PCOS bisa digugling kok...hehehe...kepanjangan klo diketik disini).
Konsumsi obat, kunjungan klinik setiap bulannya. Sampai pada akhir 2014, saya belum juga berhasil untuk mendapatkan debay (dede' bayi) alias buah hati.

Akhir bulan Januari dokter menyarankan saya melakukan inseminasi.
"Inseminasi adalah salah satu teknik untuk membantu proses reproduksi dengan cara menyemprotkan sperma yang telah dipreparasi (diproses) ke dalam rahim menggunakan kateter dengan tujuan membantu sperma menuju telur yang telah matang (ovulasi) sehingga terjadi pembuahan.
Berbeda dengan bayi tabung, proses pembuahan pada teknik inseminasi terjadi di saluran telur. Biasanya teknik ini ditujukan untuk membantu problem infertilitas seperti jumlah sperma yang sedikit atau bentuk rahim yang susah dijangkau oleh sperma dalam perjalanannya menuju telur."

Dan proses itu saya mulai dari sejak saya haid hari ke 4, proses pembesaran sel telur sampai hari dimana ukuran sel tersebut siap untuk dibuahi. Jadi dalam waktu 1 bulan itu rutin ke klinik buat cek2 kondisi rahim.
Tepatnya ditanggal 28 Jan 15, saya menjalani proses inseminasi. Mulai daftar ke rumah sakit pukul 08.00 seperti yang dokter bilang. Pukul 10.00 suami saya diminta untuk mengeluarkan spermanya untuk dilakukan lab. (pemisahan sel yang jago dan yang tidak jago :D). Pukul 12.30 dokterpun datang dan proses inseminasipun berlangsung sekitar 20-30 menit. Sebenarnya proses inseminasinya sendiri hanya 15 menit, selebihnya untuk persiapan dan istirahat setelah proses inseminasi. Pukul 03.00 saya dan suami pulang dengan membawa obat (semacam penguat kandungan) untuk 7 hari.

Hasil dari inseminasi bisa diketahui pada bulan berikutnya, apabila haid datang berarti gagal, klo haidnya ternyata tidak datang ada kemungkinan. Dan aktivitas saya sama seperti biasa, kerja, jadi ibu rumah tangga dll. Dan saya menunggu tanggal 17 Feb 15 dimana bulan Jan saya haid pada tanggal 17. Iseng-iseng hari ke 7 setelah insem, karna penasaran aku mencoba test, alhasil negatif :(. Masih selalu berpositif thinking aja.
Pada tanggal 12 Feb 15, siang2 nieh...perut bawah terasa nyeriiii sekali dan keluar flex, saya SMS dokter kandungan saya dan beliau meminta saya untuk minum obat penguat lagi. Sibospun kasih ijin saya untuk istirahat dan pulang kerja lebih awal. Malam harinya, harapan dapat debay pupus karena flex semakin banyak dan akhirnya pun haid datang lebih awal dari tanggal seharusnya.

Hari ke 5 saya mengunjungi dokter kembali, dan tidak ada pemeriksaan apapun. Dokter menyarankan saya untuk melakukan tes HSG. (Huaaa...test apalagi......??) 
Saya bahas besok ya bunda2 yang penasaran mengenai test HSG, Smoga bermanfaat.

Comments

Popular Posts